Jangan Menilai dari Penampilan Luar yang Dapat Menipu

Stanford University

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University.

Mereka meminta janji. Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.

“Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard”, kata sang pria lembut. “Beliau hari ini sibuk,” sahut sang Sekretaris cepat. “Kami akan menunggu,” jawab sang wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.

“Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi,” katanya pada sang Pimpinan Harvard. Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang di luar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul.

Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut. Sang wanita berkata padanya, “Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini, bolehkan?” tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut. “Nyonya,” katanya dengan kasar, “Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan.”

“Oh, bukan,” Sang wanita menjelaskan dengan cepat, “Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard.”

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, “Sebuah gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung ?! Kami menghabiskan lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard saja.”

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, “Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?” Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan.

Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard. Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas di AS.

readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Pesut Mahakam yang Sangat Langka


Pesut mahakam yang dalam bahasa latin Orcaella brevirostris, adalah sejenis hewan mamalia. Ia sering juga disebut sebagai lumba-lumba air tawar. Satwa ini merupakan salah satu hewan yang hampir punah, karena berdasarkan data ditahun 2007, populasi hewan ini hanya tinggal 50 ekor saja dan menempati urutan tertinggi  sebagai satwa Indonesia yang terancam punah. Secara taksonomi, pesut mahakam adalah sub spesies dari pesut (Irrawaddy dolphin).

Tidak seperti mamalia air lain yakni lumba-lumba dan ikan paus yang hidup di laut, pesut mahakam hidup di sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang dilindungi undang-undang ini hanya terdapat pada tiga lokasi di dunia yakni Sungai Mahakam, Sungai Mekong, dan Sungai Irawady. Namun, diberitakan bahwa pesut di Mekong dan Sungai Irrawaddy sudah punah.

Pesut ini ditemukan di banyak muara-muara sungai di Kalimantan, tetapi sekarang pesut sudah menjadi satwa langka. Selain di Sungai Mahakam, pesut ditemukan pula ratusan kilometer dari lautan, yakni di wilayah Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Habitat hewan pemangsa ikan dan udang air tawar ini dapat dijumpai pula di perairan Danau Jempang (15.000 ha), Danau Semayang (13.000 ha), dan Danau Melintang (11.000 ha).

Foto ikan Pesut yang ditemukan mati tersangkut jaring nelayan (13/9/2011)
Robert (detikcom)
Pesut mempunyai kepala berbentuk bulat (seperti umbi) dengan kedua matanya yang kecil (mungkin merupakan adaptasi terhadap air yang berlumpur). Tubuh pesut berwarna abu-abu sampai wulung tua, lebih pucat dibagian bawah tidak ada pola khas. Sirip punggung kecil dan membundar di belakang pertengahan punggung. Dahi tinggi dan membundar; tidak ada paruh. Sirip dada lebar membundar.

Pesut bergerak dalam kawanan kecil. Walaupun pandangannya tidak begitu tajam dan kenyataan bahwa pesut hidup dalam air yang mengandung lumpur, namun pesut merupakan 'pakar' dalam mendeteksi dan menghindari rintangan-rintangan. Barangkali mereka menggunakan ultrasonik untuk melakukan lokasi gema seperti yang dilakukan oleh kerabatnya di laut. Populasi hewan ini terus menyusut akibat habitatnya terganggu, terutama makin sibuknya lalu-lintas perairan Sungai Mahakam, serta tingginya tingkat erosi dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya. Kelestarian Pesut Mahakam juga diperkirakan terancam akibat terbatasnya bahan makanan berupa udang dan ikan, karena harus bersaing dengan para nelayan di sepanjang Sungai Mahakam.

Sumber: Wikipedia
readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Panda Si Imut yang Hampir Punah


Panda adalah binatang asli Negeri Tiongkok. Biasanya ia tinggal di hutan bambu di daerah pegunungan, seperti di Sichuan dan Tibet. Nama Cinanya adalah ‘mao-xiong’, artinya ‘kucing-beruang’. Sedangkan di Barat, mamalia yang termasuk ke dalam keluarga beruang (Ursidae) ini dikenal dengan nama latin Ailuropoda Melanoleuca, atau Panda, yang artinya “Kaki-Kucing Hitam-Putih”.

Ketika baru lahir, berat panda hanya sekitar 90-130 gram. Seperti bayi manusia, bayi panda tidak bisa lepas dari induknya. Ia hanya makan dari air susu ibunya sampai usia 8-9 bulan. Pada usia 18 bulan, panda mulai bisa hidup mandiri. Biasanya usia panda antara 14-20 tahun, tapi bisa juga mencapai usia 30 tahun.

Panda mencapai usia dewasa pada umur 5,5 sampai 6,5 tahun. Ketika mencapai usia ini, panda sudah siap untuk kawin. Musim kawin biasanya terjadi pada musim semi, yaitu antara bulan Maret dan Mei.

Tubuh Panda diselimuti oleh bulu tebal, seperti mantel handuk yang hangat berwarna putih. Aksen hitam yang lucu di sekitar mata, telinga, moncong, kaki, dan bahunya, membuat panda semakin menggemaskan. Ditambah lagi, bentuk tangannya yang selalu mengepal seperti tangan bayi. Sebenarnya hal ini merupakan bagian dari struktur tulang pergelangan tangan panda yang bisa digunakan untuk menggenggam, menghancurkan, dan makan bambu.

Meskipun secara taksonomis ia adalah hewan karnivora, tetapi makanan utamanya adalah tumbuh-tumbuhan dan hampir hanya bambu saja. Secara teknis seperti banyak hewan lain pada umumnya, panda adalah hewan omnivora. Ini diketahui karena mereka memakan telur, dan juga serangga. Kedua makanan tersebut merupakan sumber protein yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Yang unik ketika sedang mengunyah,  telinga hewan ini bergerak-gerak.

Kini, nasib panda terancam punah. Artinya, panda yang lucu ini hampir tidak ada lagi di muka bumi. Cuma tinggal sekitar 1600 lagi yang hidup di alam bebas maupun di kebun binatang. Tingkat kelahirannya pun sangat rendah sekali. Sayang sekali, bukan?! Makanya, sekarang spesies panda amat sangat dilindungi. 


Sampai pertengahan tahun 2005, pemerintah Cina telah menciptakan lebih dari 50 hutan buatan sebagai tempat yang nyaman bagi 980 ekor panda. Sisanya yang hidup di alam liar masih terancam kelangsungan hidupnya. Apalagi, hutan-hutan bambu tempat tinggal panda sering ditebangi untuk berbagai keperluan, seperti tempat pemukiman, lahan pertanian, lahan tanaman obat, atau pembangunan kota. Sedangkan, panda adalah binatang yang sangat pemalu dan penyendiri. Akhirnya, semakin lama mereka semakin tergusur ke gunung dan kehilangan jatah makanan utamanya, yaitu bambu. Inilah yang menjadi penyebab utama punahnya habitat panda.

Selain itu, binatang langka yang malang ini juga masih sering diperjualbelikan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Tidak jarang pula ditemukan panda liar yang mati karena tertangkap perangkap binatang yang dipasang untuk menjerat hewan lain, seperti rusa atau beruang.

readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Jadilah Diri Sendiri


Mungkin kisah ini sudah banyak sekali kita temukan di mana-mana, namun untuk menigingatkan kembali tidak ada salahnya saya postkan. 

Suatu ketika seorang laki-laki beserta anaknya membawa seekor keledai kepasar. Ditengah jalan, beberapa orang melihat mereka dan tertawa, “Lihatlah orang-orang dungu itu. Mengapa mereka tidak naik keatas keledai itu?”

Laki-laki itu mendengar perkataan tersebut. Ia lalu meminta anaknya naik ke atas keledai. Seorang perempuan tua melihat mereka, “Sudah terbalik dunia ini, sungguh anak tidak tau diri!! Ia tenang-tenang diatas keledai, sedangkan ayahnya yang tua dibiarkan berjalan.”

Kali ini si-anak turun dari punggung keledai dan ayahnya yang naik. Beberapa saat kemudian, mereka berpapasan dengan seorang gadis muda, “Mengapa kalian berdua tidak menaiki keledai itu bersama-sama?”

Mereka menuruti nasehat gadis muda itu. Tidak lama kemudian sekelompok orang lewat. “Binatang malang, ia menanggung beban dua orang gemuk tak berguna. Kadang-kadang orang bisa sangat kejam!”

Sampai disini, ayah dan anak itu sudah muak. Mereka memutuskan untuk memanggul keledai itu. Melihat kejadian itu, orang-orang tertawa terbahak-bahak, “Lihat manusia keledai memanggul keledai!” sorak mereka.

Kawan, kita tidak bisa menyenangkan semua orang, dan kita memang tak akan dapat mealkukan itu meski bagaimanapun. Jika kita berusaha mendengarkan komentar semua orang, bisa jadi kita tak akan menjadi apapun. Maka jadilah diri sendiri, melangkah dengan pasti dengan Iman, Ilmu dan Cinta, karena seperti sebuah pepatah, dengan Cinta hidup menjadi indah, dengan Ilmu hidup menjadi mudah, dan dengan Iman hidup kian terarah.

readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Betapa Miskinnya Kita


Seorang laki-laki yang sangat kaya membawa anaknya ke desa untuk menunjukkan kehidupan orang-orang miskin. Sekembalinya dari desa, sang ayah bertanya kepada anaknya,” bagaimana menurutmu perjalanan kita kali ini?”

“Hebat, Ayah,” kata anaknya.

“Apakah kau melihat bagaimana orang-orang miskin itu hidup?”

“Ya.”

“Lalu, pelajaran apa yang dapat kau ambil dari perjalanan itu?” tanya ayahnya dengan bangga.

“Aku baru sadar, bahwa kita punya dua anjing sedang mereka punya empat. Kita punya kolam renang luasnya sampai setengah kebun, sedang mereka punya sungai yang tak memiliki ujung. Kita mengimpor lentera untuk kebun kita, mereka punya bintang-bintang di malam hari. Teras kita sampai halaman depan, sedang mereka seluruh horizon. Kita punya tanah tempat tinggal kecil, mereka punya halaman sejauh mata memandang. Kita punya pembantu-pembantu yang melayani kita, sedang mereka memberikan pelayanan kepada orang lain. Kita membeli makanan kita, mereka memetik sendiri makanan mereka. Kita memiliki pagar mengelilingi dan melindungi kekayaan kita, mereka punya teman yang melindungi mereka.

Sampai di sini, sang ayah tak bisa berkata apa-apa. Kemudian anaknya menambahkan, ”Ayah, terima kasih, engkau telah menunjukkan betapa miskinnya kita.”

readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Kisah Seekor Anjing yang Pintar


Seorang penjual daging sangat terkejut melihat seekor anjing datang ke samping tokonya. Ia mengusir anjing tersebut, tetapi si anjing tidak mau pergi. Akhirnya dihampirinya anjing tersebut. Ternyata ada sebuah catatan di mulutnya. Lalu si penjual daging mengambil catatan itu dan membacanya,” "tolong sediakan 12 sosis dan satu kaki domba. Uangnya ada di mulut anjing ini."

Si penjual daging melihat ke mulut anjing itu, dan ternyata memang ada uang sebesar 10 dollar di sana. Segera ia mengambil uang itu, kemudian ia memasukkan sosis dan kaki domba ke dalam kantung plastik lalu diletakkannya kembali di mulut anjing Tersebut. Si penjual daging sangat terkesan dengan anjing itu, maka ia ingin mengetahui siapa pemilik anjing tersebut. Kebetulan saat itu adalah waktu tutup tokonya, ia menutup tokonya dan berjalan mengikuti si anjing.

Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan hingga sampai ke tempat penyeberangan jalan. Anjing itu meletakkan kantung plastiknya, melompat dan menekan tombol penyeberangan, dan menunggu lampu penyeberangannya  berwarna hijau. Setelah lampu menjadi hijau, ia menyeberang, dan si penjual daging tetap mengikutinya.

Anjing tersebut kemudian sampai ke perhentian bus, dan mulai melihat “papan informasi jam perjalanan”. Si penjual daging terkagum-kagum melihatnya. Si anjing kemudian duduk di salah satu bangku yang disediakan sampai sebuah bus datang. Si anjing lalu menghampirinya dan melihat nomor bus tersebut, namun ia kembali ke tempat duduknya.

Bus lain datang. Sekali lagi si anjing menghampiri dan melihat nomor busnya. Setelah melihat bahwa bus tersebut adalah bus yang benar, si anjing naik. Penjual daging yang dari tadi menikutinya lantas ikut masuk ke dalam bus tersebut.

Bus berjalan meninggalkan kota, menuju ke pedesaan. Si anjing tampak asik memperhatikan pemandangan sekitar perjalanan. Akhirnya ia bangun dan bergerak ke depan bus, ia berdiri dengan dua kakinya dan menekan tombol tanda agar bus berhenti. Setelah bus berhenti ia keluar dengan kantung plastik masih di mulutnya.

Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan sambil dikuti si penjual daging hingga si anjing berhenti di depan sebuah rumah, dan meletakkan kantung plastik yang ia bawa pada salah satu anak tangga.

Kemudian, ia mundur, berlari dan membenturkan dirinya ke pintu. Ia mundur, dan kembali membenturkan dirinya ke pintu rumah tersebut. Tidak ada jawaban dari dalam rumah, jadi si anjing kembali melalui jalan kecil, melompati tembok kecil dan berjalan sepanjang batas kebun tersebut. Ia menghampiri jendela dan membenturkan kepalanya beberapa kali, berjalan mundur, melompat balik dan menunggu di pintu.

Si penjual daging melihat seorang pria tinggi besar membuka pintu dan mulai menyiksa anjing tersebut, menendangnya, memukulinya, serta menyumpahinya.

Si penjual daging berlari untuk menghentikan pria tersebut, "Apa yang kau lakukan ..? Anjing ini adalah anjing yang jenius. Ia dapat masuk televisi untuk kejeniusannya."

Pria itu menjawab, "Kau katakan anjing ini pintar? Dalam minggu ini sudah dua kali anjing bodoh ini lupa membawa kuncinya ..!”

Pesan Moral, 
Cerita ini sering terjadi dalam kehidupan kita. Banyak orang yang tidak pernah puas dengan apa yang telah mereka dapat. Seringkali kita tidak menghargai bawahan kita yang telah bekerja dengan setia selama bertahun-tahun. Seringkali kita juga tidak menghargai atasan kita yang dipakai Tuhan untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita selalu menonjolkan kesalahan dan kelemahan tanpa melihat kelebihan dan jasa orang lain.

Sumber: Renungan Harian
readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Berikanlah Pujianmu


Ada seorang penyanyi wanita yang memiliki suara sangat indah. Wanita ini adalah seorang istri dari pemain  musik yang sangat jenius. Keahlian sang suami dalam memainkan berbagai macam alat musik sudah tidak diragukan lagi, apa lagi sang suami juga merupakan seorang pencipta lagu terkenal. 

Begitulah pasangan ini, karena minat yang sama pulalah mereka dulu bertemu dan menikah. Namun pernikahan mereka tidaklah seindah bait-bait syair yang sering mereka bawakan. Hal ini di awali dari sikap suaminya yang selalu menegur ketika istrinya menyanyi. "Bagian depan kurang tinggi, kamu terlalu lemah menagngkat suaranya, turunkan nadanya sedikit, dan seterusnya". Selalu saja ada komentar pedas yang dilontarkan suaminya ketika sang istri menyanyi.

Karena bosan mendapat keritikan terus-menerus akhirnya sang istri menjadi malas menyanyi. Dia berfikir, "Lebih baik aku berhenti saja menyanyi, mungkin aku memang bodoh dalam tarik suara karena menurut suamiku selalu ada saja yang salah dalam nyanyianku." Sejak saat itulah sang istri akhirnya berhenti dari dunia hiburan.

Singkat cerita, karena sebuah tragedi akhirnya pasang itu berpisah, dan lama setelah itu si wanita menikah lagi dengan seorang tukang ledeng.

Suaminya kali ini sangat jauh berbeda dengn suami sebelumnya, ia tidak mengerti bermain musik, yang ia tahu bahwa isterinya bersuara indah dan lagu yang istrinya bawakan sangat merdu ia dengar.

Suatu ketika sang isteri bertanya, “Sayang bagai mana nyanyianku?” Suaminyapun menjawab “Ma, aku ini  bukanlah seorang yang pandai dalam hal musik, tapi nyanyianmu yang sering aku dengar, adalah suatu hal yang selalu aku rindukan setiap hari dan menjadikanku ingin selalu cepat pulang untuk mendengarkan engkau menyanyi!”

Lain waktu dia berkata,”Sayang, mungkin jika aku tidak menikah denganmu, mungkin aku sudah tuli karena bunyi dentuman, bunyi gergaji, bunyi cericit drat pipa ledeng, dan bunyi-bunyi yang tidak enak didengar sepanjang hari kalau saya bekerja. Dulu, sebelum aku menikah denganmu, aku sering bermimpi dan terngiang-ngiang yang tidak mengenakkan itu ketika tidur. Sekarang setelah menikah dan sering mendengarkanmu menyanyi, suaramulah yang terngiang-ngiang dalam tidurku”.

Sang istri sangat bersuka cita, dengan pujia sang suami, dan ini membuatnya kembali gemar bernyanyi. Hampir disetiap waktu ia terus benyanyi, dan tanpa ia sadari kebiasaannya itu secara tidak langsung melatih vokalnya.

Waktu terus berjalan, dan sungguh luar biasa, sang istri berhasil mengeluarkan album pertamannya. Albumnya sangat diterima oleh masyarakat dan kini ia menjadi seorang diva terkenal. 

Ia berhasil menjadi orang yang pandai menyanyi bukan pada saat bersuami seorang ahli musik, tetapi saat suaminya hanya seorang tukang ledeng. tapi karena ketidak tahuan suaminya yang tukang ledeng akan musik, menjadikannya selalu memuji istrinya. Dan pujian itulah yang menghantarkan sang istri menjadi seorang penyanyi terkenal.

Kawan, sedikit kata pujian dapat memberikan rasa diterima, dorongan, semangat dan motivasi untuk melakukan hal yang baik dan lebih baik lagi. Sedikit pujian dapat membuat seseorang bisa meraih prestasi tertinggi yang mampu diraihnya. Sebaliknya, omelan, bentakan, kecaman, amarah atau kritik yang tidak membangun, tidak banyak merubah. Justru itu dapat mengubur potensi dan harapan, maka marilah kita saling memberikan semangat. Berikanlah sedikit pujian kepada orang lain atas yang ia lakukan, dan bijaksanalah.

readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Sebarlah Kebaikan


Dalam sebuah kontes pemilihan hasil panen jagung terbaik, ada seorang petani yang selalu memenangkan perlombaan. Hal ini membuat seorang wartawan tertarik untuk mengetahui rahasia sukses dibalik setiap kemenangannya. Maka wartawan tersebut menghampiri si petani, “Kalau boleh tahu, apa rahasia bapak selama ini, sehingga buah jagung bapak selalu menjadi yang terbaik?” tanya sang wartawan.

Dengan tersenyum petani itu menjawab, “Sesungguhnya saya tidak memilki trik khusus, semuanya biasa-biasa saja. Saya hanya selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaik yang saya punya kepada para tetangga di sekitar perkebunan saya”. 

Lalu si wartawan kembali bertanya, “Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga Anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?” 

“Anda benar, tapi tak tahukah anda?,” jawab petani itu. Lalu ia kembali melanjutkan, “Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus memberikan kepada tetangga saya jagung yang baik pula, sehingga serbuk sari yang diterbangkan angin dari ladang mereka tentunya juga baik“.

Mendengar jawaban si petani, wartawan itu pun tersenyum dan berkata, "Terimakasih pak, anda sungguh luar biasa, anda sangat pantas untuk menjadi juaranya". Setelah menjabat tangan si petani wartawan itu pun pergi.

Kawan, inilah hidup. Saling berbagi dan memberi kebaikan kepada orang lain bukanlah suatu hal yang akan merugikan kita, justru itu seumpa menanam benih kebaikan yang akan menumbuhkan beribu-ribu kebaikan pula. Dan berhentilah mementingkan diri sendiri, karena apa yang kita raih tergantung dari apa yang kita semai di sekitar kita.
"Ilmu yang tidak diamalkan, laksana pohon yang tidak berbuah", maka jadilah orang yang berguna bagi orang lain karena "Barang siapa menanam, makai ia yang akan menuai".
readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Cinta Tak Bersyarat


Dikisahkan, ada sebuah keluarga besar. Kakek dan nenek mereka merupakan pasangan suami istri yang tampak serasi dan selalu harmonis satu sama lain. Suatu hari, saat berkumpul bersama, si cucu bertanya kepada mereka berdua, "Kakek, Nenek, tolong beritahu kepada kami resep akur dan cara Kakek dan Nenek mempertahan cinta selama ini agar kami yang muda-muda bisa belajar."

Mendengar pertanyaan itu, sesaat kakek dan nenek beradu pandang sambil saling melempar senyum. Dari tatapan keduanya, terpancar rasa kasih yang mendalam di antara mereka. "Aha, Nenek yang akan bercerita dan menjawab pertanyaan kalian ," kata kakek.

Sambil menerawang ke masa lalu, nenek pun memulai kisahnya. "Ini pengalaman kakek dan nenek yang tak mungkin terlupakan dan rasanya perlu kalian dengar dengan baik. Suatu hari, kami berdua terlibat obrolan tentang sebuah artikel di majalah yang berjudul ‘bagaimana memperkuat tali pernikahan'. Di sana dituliskan, masing-masing dari kita diminta mencatat hal-hal yang kurang disukai dari pasangan kita. Kemudian, dibahas cara untuk mengubahnya agar ikatan tali pernikahan bisa lebih kuat dan bahagia. 

Nah, malam itu, kami sepakat berpisah kamar dan mencatat apa saja yang tidak disukai. Esoknya, selesai sarapan, nenek memulai lebih dulu membacakan daftar dosa kakekmu sepanjang kurang lebih tiga halaman. Kalau dipikir -pikir, ternyata banyak juga, dan herannya lagi, sebegitu banyak yang tidak disukai, tetapi tetap saja kakek kalian menjadi suami tercinta nenekmu ini," kata nenek sambil tertawa. Mata tuanya tampak berkaca-kaca mengenang kembali saat itu.

Lalu nenek melanjutkan, "Nenek membacanya hingga s elesai dan kelelahan. Dan, sekarang giliran kakekmu yang melanjutakan bercerita." Dengan suara perlahan, si kakek meneruskan. "Pagi itu, kakek membawa kertas juga, tetapi kosong. Kakek tidak mencatat sesuatu pun di kertas itu. Kakek merasa nenekmu adal ah wanita yang kakek cintai apa adanya, kakek tidak ingin mengubahnya sedikit pun. Nenekmu cantik, baik hati, dan mau menikahi kakekmu ini, itu sudah lebih dari cukup bagi kakek."

Nenek segera menimpali, "Nenek sungguh sangat tersentuh oleh pernyataan kakekmu itu sehingga sejak saat itu, tidak ada masalah atau sesuatu apa pun yang cukup besar yang dapat menyebabkan kami bertengkar dan mengurangi perasaan cinta kami berdua."

Sering kali di kehidupan ini, kita lebih banyak menghabiskan waktu dan energi untuk memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan, dan yang menyakitkan. Padahal, pada saat yang sama kita pun sebenarnya punya kemampuan untuk bisa menemukan banyak hal indah di sekeliling kita.

Aku yakin dan percaya, kita akan menjadi manusia yang berbahagia jik a kita mampu berbuat, melihat, dan bersyukur atas hal -hal baik di kehidupan ini dan senantiasa mencoba untuk melupakan yang buruk yang pernah terjadi. Dengan demikian, hidup akan dipenuhi dengan keindahan, pengharapan, dan kedamaian.

readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Bai Fang Li | Tukang Becak yang Berhati Mulia


Namanya BAI FANG LI. Pekerjaannya adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskankan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya. Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya luar biasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnya untuk beribadah. Dia melalang dijalanan, di atas becaknya untuk mengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri kerja kerasnya setelah jam delapan malam.

Para pelanggannya sangat menyukai Bai Fang Li, karena ia pribadi yang ramah dan senyum tak pernah lekang dari wajahnya. Dan ia tak pernah mematok berapa orang harus membayar jasanya. Namun karena kebaikan hatinya itu, banyak orang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungkin karena tidak tega, melihat bagaimana tubuh yang kecil malah tergolong ringkih itu dengan nafas yang ngos-ngosan (apalagi kalau jalanan mulai menanjak) dan keringatbercucuran berusaha mengayuh becak tuanya.

Bai Fang Li tinggal disebuah gubuk reot yang nyaris sudah mau rubuh, di daerah yang tergolong kumuh, bersama dengan banyak tukang becak, para penjual asongan dan pemulung lainnya. Gubuk itupun bukan miliknya, karena ia menyewanya secara harian. Perlengkapan di gubuk itu sangat sederhana. Hanya ada sebuah tikar tua yang telah robek-robek dipojok-pojoknya, tempat dimana ia biasa merebahkan tubuh penatnya setelah sepanjang hari mengayuh becak. Gubuk itu hanya merupakan satu ruang kecil dimana ia biasa merebahkan tubuhnya beristirahat, di ruang itu juga ia menerima tamu yang butuh bantuannya, di ruang itu juga ada sebuah kotak dari kardus yang berisi beberapa baju tua miliknya dan sebuah selimut tipis tua yang telah bertambal-tambal. Ada sebuah piring seng comel dan ada sebuah tempat minum dari kaleng. Dipojok ruangan tergantung sebuah lampu templok minyak tanah, lampu yang biasa dinyalakan untuk menerangi kegelapan di gubuk tua itu bila malam telah menjelang.

Bai Fang Li tinggal sendirian digubuknya. Dan orang hanya tahu bahwa ia seorang pendatang. Tak ada yang tahu apakah ia mempunyai sanak saudara sedarah. Tapi nampaknya ia tak pernah merasa sendirian, banyak orang yang suka padanya, karena sifatnya yang murah hati dan suka menolong. Tangannya sangat ringan menolong orang yang membutuhkan bantuannya, dan itu dilakukannya dengan sukacita tanpa mengharapkan pujian atau balasan.

Dari penghasilan yang diperolehnya selama seharian mengayuh becaknya, sebenarnya ia mampu untuk mendapatkan makanan dan minuman yang layak untuk dirinya dan membeli pakaian yang cukup bagus untuk menggantikan baju tuanya yang hanya sepasang dan sepatu bututnya yang sudah tak layak dipakai karena telah robek. Namun dia tidak melakukannya, karena semua uang hasil penghasilannya disumbangkannya kepada sebuah Yayasan sederhana yang biasa mengurusi dan menyantuni sekitar 300 anak-anak yatim piatu miskin di Tianjin. Yayasan yang juga mendidik anak-anak yatim piatu melalui sekolah yang ada.

Ceritanya dimulai saat hatinya sangat tersentuh ketika suatu ketika ia baru beristirahat setelah mengantar seorang pelanggannya. Ia menyaksikan seorang anak lelaki kurus berusia sekitar 6 tahun yang yang tengah menawarkan jasa untuk mengangkat barang seorang ibu yang baru berbelanja. Tubuh kecil itu nampak sempoyongan menggendong beban berat dipundaknya, namun terus dengan semangat melakukan tugasnya. Dan dengan kegembiraan yang sangat jelas terpancar dimukanya, ia menyambut upah beberapa uang recehan yang diberikan oleh ibu itu, dan dengan wajah menengadah ke langit bocah itu berguman, mungkin ia mengucapkan syukur pada Tuhan untuk rezeki yang diperolehnya hari itu. Beberapa kali ia perhatikan anak lelaki kecil itu menolong ibu-ibu yang berbelanja, dan menerima upah uang recehan. Kemudian ia lihat anak itu beranjak ketempat sampah, mengais-ngais sampah, dan waktu menemukan sepotong roti kecil yang kotor, ia bersihkan kotoran itu, dan memasukkan roti itu kemulutnya, menikmatinya dengan nikmat seolah itu makanan dari surga. Hati Bai Fang Li tercekat melihat itu, ia hampiri anak lelaki itu, dan berbagi makanannya dengan anak lelaki itu. Ia heran, mengapa anak itu tak membeli makanan untuk dirinya, padahal uang yang diperolehnya cukup banyak, dan tak akan habis bila hanya untuk sekedar membeli makanan sederhana.

“Uang yang saya dapat untuk makan adik-adik saya” jawab anak itu. “Orang tuamu di mana?” tanya Bai Fang Li. “Saya tidak tahu, ayah ibu saya pemulung. Tapi sejak sebulan lalu setelah mereka pergi memulung, mereka tidak pernah pulang lagi. Saya harus bekerja untuk mencari makan untuk saya dan dua adik saya yang masih kecil” sahut anak itu. Bai Fang Li minta anak itu mengantarnya melihat ke dua adik anak lelaki bernama Wang Ming itu. Hati Bai Fang Li semakin merintih melihat kedua adik Wang Fing, dua anak perempuan kurus berumur 5 tahun dan 4 tahun. Kedua anak perempuan itu nampak menyedihkan sekali, kurus, kotor dengan pakaian yang compang camping. Bai Fang Li tidak menyalahkan kalau tetangga ketiga anak itu yang tidak terlalu perduli dengan situasi dan keadaan ketiga anak kecil yang tidak berdaya itu, karena memang mereka juga terbelit dalam kemiskinan yang sangat parah, jangankan untuk mengurus orang lain, mengurus diri mereka sendiri dan keluarga mereka saja mereka kesulitan.

Bai Fang Li kemudian membawa ke tiga anak itu ke Yayasan yang biasa menampung anak yatim piatu miskin di Tianjin. Pada pengurus yayasan itu Bai Fang Li mengatakan bahwa ia setiap hari akan mengantarkan semua penghasilannya untuk membantu anak-anak miskin itu agar mereka mendapatkan makanan dan minuman yang layak dan mendapatkan perawatan dan pendidikan yang layak. Sejak saat itulah Bai Fang Li menghabiskan waktunya dengan mengayuh becaknya mulai jam 6 pagi sampai jam delapan malam dengan penuh semangat untuk mendapatkan uang. Dan seluruh uang penghasilannya setelah dipotong sewa gubuknya dan pembeli dua potong kue kismis untuk makan siangnya dan sepotong kecil daging dan sebutir telur untuk makan malamnya, seluruhnya ia sumbangkan ke Yayasan yatim piatu itu. Untuk sahabat-sahabat kecilnya yang kekurangan.

Ia merasa sangat bahagia sekali melakukan semua itu, ditengah kesederhanaan dan keterbatasan dirinya. Merupakan kemewahan luar biasa bila ia beruntung mendapatkan pakaian rombeng yang masih cukup layak untuk dikenakan di tempat pembuangan sampah. Hanya perlu menjahit sedikit yang tergoyak dengan kain yang berbeda warna. Bai Fang Li mengayuh becak tuanya selama 365 hari setahun, tanpa perduli dengan cuaca yang silih berganti, ditengah cuaca dingin atau dalam panas matahari yang sangat menyengat tubuh kurusnya.

“Tidak apa-apa saya menderita, yang pentingg biarlah anak-anak yang miskin itu dapat makanan yang layak dan dapat bersekolah. Dan saya bahagia melakukan semua ini…,” katanya bila orang-orang menanyakan mengapa ia mau berkorban demikian besar untuk orang lain tanpa perduli dengan dirinya sendiri. Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, sehingga hampir 20 tahun Bai Fang Li menggenjot becaknya demi memperoleh uang untuk menambah donasinya pada yayasan yatim piatu di Tianjin itu. Saat berusia 90 tahun, dia mengantarkan tabungan terakhirnya sebesar RMB 500 (sekitar 650 ribu rupiah) yang disimpannya dengan rapih dalam suatu kotak dan menyerahkannnya ke sekolah Yao Hua.

Bai Fang Li berkata “Saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin uang terakhir yang dapat saya sumbangkan” katanya dengan sendu. Semua guru di sekolah itu menangis.


Bai Fang Li wafat pada usia 93 tahun, ia meninggal dalam kemiskinan. Sekalipun begitu, dia telah menyumbangkan disepanjang hidupnya uang sebesar RMB 350.000 (kurs 1300, kurang lebih setara 455 juta rupiah) yang dia berikan kepada Yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah di Tianjin untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin. Foto terakhir yang orang punya mengenai dirinya adalah sebuah foto dirinya yang bertuliskan ” Sebuah Cinta yang istimewa untuk seseorang yang luar biasa”.

readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Kisah Keberhasilan Pendiri Honda



Siapasih yang tidak mengena dengan produsen otomotif bermerek Honda, hampir disetiap sudut jalan kita temui kendaraan-kendaraan besutan perusahaan tersebut. Namun tahukah Anda siapa pendiri Raksasa otomotif tersebut?

Dialah Soichiro Honda, seorang yang banyak sekali mengalami kegagalan dalam hidupnya. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. "Nilaiku jelek di sekolah. Tapi aku tidak bersedih, karena duniaku di sekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini yang meninggal tanggal 5 Agustus 1991 pada umur 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever.

Saat merintis bisnisnya, Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi.

Kecintaannya kepada mesin, mungkin 'warisan' dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya.

Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang.

Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri.

Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.

Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.

Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.

Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian kesehatannya pulih, ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.

"Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya, " ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.

Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali.

Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.

Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, "sepeda motor" cikal bakal lahirnya mobil Honda itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Di sinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi "raja" jalanan dunia, termasuk Indonesia.

Soichiro Honda mengatakan, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. "Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya", tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.

Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin. Jadi buat apa kita putus asa bersusah hati merenungi nasib dan kegagalan. Tetaplah tegar dan teruslah berusaha, lihatlah Honda sang “Raja” jalanan.

Refrensi: Wikipedia, Tokoh Dunia
readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Jiwa yang Mempesona


(Semestaku berteriak, anginku berbicara, petirku mengegema, batinku menghujam hingga kedasar hati kebesaran sang pencipta jiwa-jiwa yang mempesona. Aku bersujud, tersimpuh malu karena dosa-dosa)

"Namaku Bintang. Aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat dan mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.

Ini adalah kisah cinta ayah dan ibuku. Mereka bertemu di sebuah acara resepsi pernikahan dan kata ayahku beliau jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat itu ayah tahu, bahwa inilah perempuan yang akan menikah dengannya. Hal ini menjadi kenyataan, kini mereka telah menikah selama 31 tahun dan telah memiliki tiga orang anak, Kakaku anak tertua, telah menikah dan memberikan mereka dua orang cucu, lalu aku, dan seorang adik laki-lakiku.

Mereka bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami anak-anaknya dengan penuh cinta kasih dan kebijaksanaan. Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa bapak-bapak tetangga kami mengajak ayahku pergi kesebuah acara hiburan. Mereka mengatakan ada acara hiburan orkes dangdut yang sangat meneraik sedang diselengarakan dikampungku. Acara hiburan seperti itu adalah umum pada waktu itu termasuk layar tancap.

Tapi ayahku menolaknya karena ibuku sedang sakit. Kata ayahku,"Bapak tak akan pernah meninggalkan ibu sendirian". Hal itu yang selalu dicamkan oleh ayahku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang laiki-laki harus setia dan menjaga istrinya dan selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat, maupun sakit. Seorang laki-laki harus bisa menjadi teman hidup istrinya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu. Menurut mereka, itu hanya janji pernikahan dan omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasehat Ayahku benar.

Sampai suatu ketika, kami mengalami duka. Setelah ulang tahun ayahku yang ke-51, beliau terserang stroke dan menjadikannya lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf ayahku bagian kiri tidak berfungsi lagi sehingga beliau harus menjalani hidupnya dengan keadaan yang lumpuh.

Ibuku, seorang wanita yang masih sehat diusianya yang sudah lumayan tua. Beliau tetap merawat ayahku, terkadang menyuapinya ketika serangan stroke itu meyerang hinga ayahku tidak dapat melakukannya sendiri, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau beliau mencintainya. Ibuku tak pernah meninggalkannya. Selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ibuku selalu menemaninya, beliau masih suka bercanda-canda dengan Ayah. Ibuku pernah memotongkan kuku tangan ayahku, dan kadang juga mencukurkan kumis dan janggut beliau, dan ketika ayah bertanya, "untuk apa kau lakukan ini? Aku sudah sangat tua dan jelek sekali".

Ibuku menjawab, "aku ingin kau tetap merasa gagah". Begitulah pekerjaan ibuku sehari-hari, beliau merawat ayahku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

Para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ibu pada ayahku yang tak pernah pudar. Suatu hari ayah berkata padaku sambil tersenyum, "Kau tahu Bintang. Ibumu tak akan pernah meninggalkanku, kau tahu kenapa?" Aku menggeleng dan ayahku melanjutkan, "karena aku tak pernah meninggalkannya".

Itulah kisah cinta ayah dan ibuku. Mereka memberikan kami, anak-anaknya pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi melalui contoh dari kehidupan mereka sendiri.

Bahkan hingga maut harus menjemput ayahku di bulan desember beberapa tahun lalu, ibu terus setia menemani ayahku hingga akhir hayantnya.

Selamat jalan ayah nasehat dan pelajaran yang telah enggkau berikan dan tanamkan kedalam jiwaku selamanya akan membekas. Dan aku berjanji sebagi putramu akan mengamalkan semua itu. Sunguh tidak ada pelajaran yang sangat berharga seperti yang telah engkau ajarkan kepadaku. Do’aku akan selalu ada untukmu wahai jiwa-jiwa yang mempesona.

Permulaan cinta adalah membiarkan mereka yang kita cinta i menjadi diri mereka sendiri, orang berbahagia karena cinta tidak pernah memiliki seluruh apa yang mereka impikan, mereka hanya melakukan 1 hal yaitu cinta yang cukup untuk menutup kelemahan kekasih mereka..!!!
readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Suka, Cinta, dan Sayang


Di hadapan orang yang kau cintai, musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah 

Dihadapan orang yang kau sukai, musim dingin tetap saja musim dingin hanya suasananya lebih indah sedikit 

Dihadapan orang yang kau cintai, jantungmu tiba tiba berdebar lebih cepat 

Dihadapan orang yang kau sukai, kau hanya merasa senang dan gembira saja 

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai, matamu berkaca-kaca 

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai, engkau hanya tersenyum saja 

Dihadapan orang yang kau cintai, kata kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam 

Dihadapan orang yang kau sukai, kata kata hanya keluar dari pikiran saja 

Jika orang yang kau cintai menangis, engkaupun akan ikut menangis disisinya 

Jika orang yang kau sukai menangis, engkau hanya menghibur saja 

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. 

Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai, cinta itu berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama. 

"Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta... ada perasaan yang lebih mendalam. Yaitu rasa sayang.... rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta. Rasa yang tidak mudah berubah. 

Perasaan yang dapat membuat mu berkorban untuk orang yang kamu sayangi. Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi. 

Cinta ingin memiliki. Tetapi Sayang hanya ingin melihat orang yang disayanginya bahagia, walaupun harus kehilangan.

Sumber: dudung.net
readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Cinta Bukanlah Berbentuk Fisik


Kulitnya kehitaman. Wajahnya jauh dari cantik. Usianya tak bisa lagi dibilang muda. Waktu pertama kali masuk ke rumah perempuan itu, hampir saja ia percaya ia berada di rumah hantu. Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera kembali pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya.

Suatu saat perempuan itu berkata padanya, "Ini emas-emasku yang sudah kutabung sejak kecil, pakailah ini untuk mencari perempuan idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri." Tapi lelaki itu malah menjawab, "Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi."

Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa. Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya. Lelaki itu menjawab enteng, "Aku memutuskan untuk mencintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik. Perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku.

Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan ketidak rupawanan wajah dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik, dan kemewahan duniawi yang tidak ia mili ki."

Begitulah cinta, ketika ia terurai jadi perbuatan. Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati , terkembang dalam kata, terurai dalam perbuatan.

Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata. 

Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon. Akarnya terhujam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya teruntai dalam perbuatan. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.

Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.

Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses dan bertahan dalam waktu lama adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan para pecinta sejati adalah memberi tanpa henti. Hubungan bisa bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi di dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu sendiri.

Lihatlah lelaki itu, yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti.

Cinta datang kepada mereka yang masih mempunyai harapan, walaupun 1001 kali mereka dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya meskipun mereka telah dikhianati, kepada mereka yang memiliki keberanian untuk membangun kepercayaan "sekali lagi" ketika kekecewaan itu ada.
readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel

Di Sanalah Letak Jalan Menuju Kesuksesan


Suatu hari ada seorang anak muda yang datang menemui seorang guru sepiritual.  Anak muda itu bertanya kepada sang guru, "Guru, yang manakah jalan menuju kesuksesan itu?"

Sang guru terdiam sejenak. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia menunjuk ke arah sebuah jalan. Anak muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah cukup jauh berlari tiba-tiba ia kembali dan menemui sang guru, "Guru! di sana hanya ada jalan buntu !" 

Benar, di ujung jalan sana hanya ada sebuah jalan buntu dengan tembok tinggi menghalanginya berdiri. Sang guru hanya berdiam saja sambil menatap wajah anak muda itu. Anak muda itu jadi kebingungan dengan reaksi sang guru tersebut. "Mungkin aku salah mengerti maksud sang guru" pikirnya dalam hati.

Lalu anak muda itu berbalik kembali menelusuri jalan yang tadi ia lewati. Tapi hasilnya tetap sama saja, hanya sebuah tembok tinggi yang ia temui di ujung jalan itu. Akhirnya ia putuskan untuk menemui sang guru sekali lagi untuk menanyakan di mana jalan menuju sukses.

"Guru, yang manakah jalan menuju sukses." Tapi tetap saja sang guru menunjuk ke arah yang sama. Anak muda itu merasa dipermainkan, dengan penuh amarah ia berkata kepada sang guru, "Guru, aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!"

Akhirnya sang guru berbicara, "Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu. Keberhasilan seringkali tak tampak karena ia bersembunyi di balik kesulitan. Cuma orang-orang yang mampu mendaki tembok itulah yang akan menemui keberhasilan."

readmore »»   http://3.bp.blogspot.com/-FKB-bxL3OqE/UIhFrTOWvJI/AAAAAAAAAMs/hAm141vpVbw/s640/Petua+Isteri+Tewaskan+Suami+Di+Bilik+Tidur.jpg
video ml di hotel